Presiden
  Lincoln ditembak ketika tengah menonton sebuah pertunjukkan di Ford  
Theater, Washington DC, pada 14 April 1865. Keesokan harinya nyawanya  
tidak tertolong. Lincoln meninggal pada usia ke-56 tahun. Menurut  
keterangan resmi, sang pembunuh, John Wilkes Booth adalah seorang aktor 
 teater yang punya kelainan jiwa. Presiden Lincoln dimakamkan di  
Springfield, AS. Benarkah demikian? Ternyata tidak.
Pembunuhan
  terhadap Presiden Lincoln merupakan suatu operasi terselubung yang  
didalangi oleh Rothschild. Setelah deklarasi kemerdekaan AS  
ditandatangani pada 4 Juli 1776, Konspirasi yang dipimpin Rothschild  
ingin menguasai seluruh sendi kehidupan rakyat dan negara baru ini lewat
  perekonomian. Salah satu caranya, seperti juga strategi penguasaan 
atas  Inggris, maka Konspirasi ingin mendapatkan kewenangan mencetak 
uang  lewat bank sentral yang didirikannya.
Dua
  orang agen Rothschild yang disusupkan di Kongres adalah Alexander  
Hamilton dan Robert Morris. Mereka pada tahun 1783 berhasil mendirikan  
Bank Amerika (bukan bank sentral), sebagai ‘wakil’ dari Bank Sentral  
Inggris. Namun keinginan mereka agar bank tersebut bisa mencetak uang  
berhasil digagalkan Kongres dan sejumlah tokoh AS yang mengetahui maksud
  jelek kaum Yahudi. Pertarungan diam-diam ini berlangsung amat panas.  
Apalagi setelah Thomas Jefferson menulis surat kepada John Adams yang  
isinya mengatakan bahwa pemerintah AS harus menggagalkan kewenangan bank
  kaki tangan Rothschild tersebut dalam mencetak uang.
Nathan
  Rothschild bukan main marah. Mereka kemudian memprovokasi Inggris agar
  menyerang Amerika dan peperangan akhirnya benar-benar terjadi. Selain 
 itu, untuk melemahkan Amerika, Konspirasi juga berupaya mengadu-domba  
antara pihak Amerika Utara (Union) dengan pihak Selatan dalam berbagai  
hal, terutama soal perbudakan. Mereka bermain di kedua belah pihak.
Tahun
  1847, Lincoln terpilih menjadi anggota Kongres di usia 38 tahun. Karir
  Lincoln dengan cepat melejit dan Lincoln yang sangat anti perbudakan  
terpilih menjadi Presiden AS pada 6 November 1860. Kondisi AS  
benar-benar di ujung tanduk, nyaris pecah disebabkan masalah perbudakan.
  Sebulan setelah dilantik, perang antara Utara (union) yang anti  
perbudakan dengan Selatan pun pecah.
![]()  | 
| Ilustrasi pembunuhan Presiden Abraham Lincoln | 
JFK Assassination
John
  Fitzgerald Kennedy merupakan salah satu presiden Amerika Serikat 
paling  popular sepanjang sejarah. Kennedy, satu-satunya presiden AS 
yang  beragama Katolik Roma hingga sekarang, dikenal sebagai sosok yang 
 hangat, murah senyum, simpatik, dan pandangan-pandangan politiknya  
sangat egaliter. Dia independen dan dalam mengambil setiap kebijakan  
selalu menomorsatukan kepentingan bangsanya tanpa merugikan bangsa  
lainnya.
JFK,
  demikian dunia menyapanya, dilantik menjadi Presiden AS Januari 1961. 
 Pada tanggal 22 November 1963, presiden Amerika ke-35 ini ditembak oleh
  seorang sniper saat berpawai di Dealey Plaza siang hari di Dallas,  
Texas. Kurang lebih satu jam kemudian Lee Harvey Oswald ditangkap  
setelah membunuh seorang polisi dan kemudian dituntut atas pembunuhan  
JFK sesuai dengan investigasi saat itu. Dua hari kemudian saat Oswald  
masih dalam tahanan, dia dibunuh oleh Jack Rubenstein atau lebih dikenal
  dengan istilah Jack Ruby. Konon, Jack Ruby merupakan anggota gelap 
dari  CIA dan upaya pembunuhan JFK sendiri merupakan The Silent Operation CIA
  yang didalangi oleh Israel. Di duga kuat, ketidaksetujuan JFK terhadap
  Perang Vietnam membuat Konspirasi Internasional marah karena dengan  
perang maka para Konspirasi yang banyak merupakan pedagang senjata bisa 
 meraup untung yang besar.
Salah
  satu yang menarik adalah apa yang diungkapkan oleh Mordechai Vanunu.  
Tokoh pembongkar rahasia nuklir Israel ini menyatakan dengan tegas bahwa
  Israel berada di balik tragedi pembunuhan JFK. Sebuah mingguan 
terbitan  London yang berbahasa Arab, Al-Hayyat, memuat pernyataan 
Vanunu  tersebut. Harian Kompas (27/7/2004) juga memuat berita ini dan  
menurunkannya dengan judul “Vanunu: Israel Ada di Balik Pembunuhan JFK”.
  Secara garis besar, berita tersebut menyatakan:
Vanunu
  mengatakan, menurut sebuah indikasi yang sudah hampir pasti, Kennedy  
dibunuh sehubungan dengan tekanan yang diberikannya kepada Ben Gurion  
sehubungan dengan reaktor nuklir Dimona. Ben Gurion adalah perdana  
menteri (PM) pertama Israel yang menjabat pada periode 1949 hingga 1954.
  Ia terpilih kembali sebagai PM dari 1955 hingga 1963. Ben Gurion 
adalah yahudi keturunan
  Polandia yang lahir pada tahun 1886 dan pindah ke Israel tahun 1906.  
“Kami tidak tahu siapa yang akan tampil menjadi PM dan memutuskan untuk 
 menggunakan senjata nuklir dalam perjuangan melawan negara-negara  
tetangga Arab,” kata Vanunu, yang kini tinggal di sebuah apartemen yang 
 diawasi.
Berita
  soal pembunuhan JFK oleh peran Israel itu tidak begitu runtut. Namun  
yang jelas, pada Juni 1964 Levi Eshkol tampil sebagai PM menggantikan  
Ben Gurion. Reaktor nuklir Dimona dimulai tahun 1965, tetapi  
perencanaannya sudah dilakukan sebelumnya.
Secara
  terpisah, sebuah sumber di Israel kepada WorldNetDaily mengatakan,  
setelah pembunuhan JFK, intelijen Israel melakukan sebuah tugas untuk  
memperlihatkan bagaimana Lee Harvey Oswald (penembak JFK) bisa membunuh 
 JFK dari posisinya di lantai 6 sebuah gedung yang dekat dengan  
iringan-iringan JFK di Kota Dallas.
Namun,
  sebuah simulasi lain menunjukkan bahwa si penembak Kennedy menggunakan
  peralatan yang sangat canggih, yang dipasangkan pada sebuah tripod.  
Peralatan tembak itu juga menggunakan sinar laser pelacak sasaran yang  
akurat. Sumber tersebut mengatakan, “Hampir tidak mungkin bagi Oswald  
melakukan penembakan seperti yang dituduhkan.”



Tidak ada komentar:
Posting Komentar